Hari ini kita memasuki serta memperingati Jumat Agung, Tuhan Yesus rela mati menggantikan dan menanggung beban dosa-dosa kita.
Lantas, sepatutnyakah kita masih gemar jatuh serta malah hidup dalam dosa ataupun kehidupan manusia lama bagi kita yang telah ditebus oleh-Nya?
Roma 6 : 2 (BIS), "Tentu tidak! Dosa tidak lagi berkuasa atas kita, jadi, mana bisa kita terus-menerus hidup dengan berbuat dosa?"
Janganlah kita berpikir seperti itu! Secara rohani kita sudah mati bersama Kristus. Berarti kita dibebaskan dari kuasa dosa. Tentulah kita tidak bisa terus hidup di dalam dosa seperti sebelum mengenal Kristus! (TSI)
Tentu saja tidak! Haruskah kita terus berbuat dosa, padahal sudah tidak perlu lagi? Sebab kuasa dosa atas kita dipatahkan pada waktu kita menjadi orang Kristen dan dibaptiskan untuk menjadi bagian dari Yesus Kristus. Kematian-Nya telah menghancurleburkan kuasa dosa dalam diri Saudara. (FAYH)
Jangan mau lagi berkubang dalam dosa atau bertindak seperti yang dulu-dulu. Godaan dan pencobaan memang akan selalu ada, namun Allah sanggup menolong, menyertai kita supaya menolak dosa, serta mengampuni dan menguduskan kita.
Roma 6 : 11 (BIS), "Kalian harus juga menganggap dirimu mati terhadap dosa, tetapi hidup dalam hubungan yang erat dengan Allah melalui Kristus Yesus."
Jadi, anggaplah tabiat Saudara yang lama itu sudah mati dan tidak lagi berada di bawah pengaruh dosa. Hiduplah bagi Allah dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kita. (FAYH)
If you do good, I will accept you. But if you do not do good, sin is ready to attack you. Sin wants you. But you must rule over it. (Kejadian 4:7, ICB)
~ FG