Sukarkah kita menerima teguran ataupun koreksian dari orang lain, terutama yang dari Dia? Mengapa berat bagi kita untuk secara langsung merendahkan hati?
Kitab Yeremia pasal 24 menceritakan nabi tersebut yang mendapat penglihatan tentang dua jenis keranjang buah ara. Keranjang pertama berisi buah ara yang sangat baik, keranjang kedua isinya buah ara jelek dan tidak dapat dimakan saking buruknya.
Buah ara yang baik melambangkan Yoyakhin yang bersedia ditawan, diangkut ke pembuangan, dibentuk, diproses oleh-Nya di sana dengan rendah hati. Allah memurnikannya melalui penderitaan ataupun pembuangan itu. Nama Yoyakhin atau Jeconiah sendiri adalah yang didirikan Tuhan (whom Jehovah establishes). Ia rela tunduk dibuang ke Babel di bawah pemerintahan Nebukadnezar, bahkan dipenjara selama lebih dari 30 tahun. Namun, ia diperlakukan sebagai tawanan terhormat sebab tidak memberontak terhadap pendisiplinan-Nya, yaitu menyerahkan diri pada penundukan pasukan musuh.
Bahkan, setelah Nebukadnezar digantikan oleh Ewil-Merodakh, raja tersebut menunjukkan belas kasih terhadap Yoyakhin, memindahkannya dari penjara ke istana raja, berbicara baik-baik dengannya, kekayaannya dikembalikan, serta makan sehidangan bersama raja selama hidupnya (Yer. 52:31-33). Itu semua karena ia tidak memberontak terhadap didikan Tuhan.
Sementara itu, buah ara yang jelek melambangkan respons negatif Zedekia yang menolak teguran Allah sampai mengalami kemalangan parah (Yer. 24:8, 39:6). Padahal, arti namanya ialah Allah itu benar, ataupun Allah pertolongannya. Namun ia tak hidup sesuai namanya, tidak benar-benar mengandalkan pertolongan Allah di saat apa pun, terutama di kala penggemblengan-Nya.
Bagaimana dengan kita, lebih cenderung memilih dan seperti yang mana? Sifat manusia condong bertindak semaunya sendiri, memberontak, dan tidak menuruti aturan ataupun menolak didikan serta pendisiplinan-Nya. Ada kasih karunia Tuhan bagi orang yang sungguh-sungguh mau bertobat (Yer. 24:5-7).
"Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita." (Mazmur 103:10)
Pilihlah bagaimana kita merespons yang dapat menentukan dan mempengaruhi hari-hari kita ke depannya. Jika Dia sudah memiliki rencana untuk hidup kita, tetaplah dekat dengan-Nya.
Teguran seperti apa yang sekiranya kita terima hari ini dari Tuhan?
~ FG