Tidak mengapa, dan bersyukur bila menerima pujian ataupun ucapan selamat dari orang lain untuk prestasi atau sesuatu hal baik yang kita peroleh. Kita pun cukup dapat membalasnya dengan berterima kasih. Namun, alangkah sebaiknya pula kita mengingat bahwa segala sesuatu tersebut pun berkat pertolongan, kemurahan serta kasih karunia Tuhan.
Kalaulah kita melihat tokoh-tokoh iman di dalam Alkitab, seperti Yusuf, Daniel ataupun lainnya, mereka pasti tidak malu atau lupa mengembalikan seluruh hormat serta kemuliaan hanya bagi nama Tuhan.
"Yusuf menjawab, 'Bukan hamba, Tuanku, melainkan Allah yang akan memberikan penjelasan yang tepat.'" (Kej. 41:16, BIS)
"Daniel menjawab di hadapan raja dan berkata, 'Rahasia yang raja minta tidak dapat ditunjukkan kepada raja oleh orang bijaksana, para ahli jampi, ahli nujum, dan peramal nasib. Tetapi, ada Allah di surga yang menyingkapkan rahasia dan memberitahukan kepada Raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari yang akan datang. Mimpimu, dan penglihatan-penglihatan yang engkau lihat di tempat tidurmu ialah ini.'" (Dan. 2:27-28, MILT)
Ucaplah syukur serta terima kasih untuk segala sesuatu, terutama hal-hal yang baik. Kemudian, arahkanlah kembali segala kehormatan dan kemuliaan bagi nama-Nya, Tuhan Yesus Kristus. Pun janganlah lupa kita untuk mendukung, menyemangati dan memuji kelebihan maupun keberhasilan orang-orang lain, terkhusus yang terdekat dengan kita.
"One of the sanest, surest, and most generous joys of life comes from being happy over the good fortune of others." ~ Archibald Rutledge
~ FG