Pemikiran kita terpengaruh oleh pengalaman-pengalaman, entah itu sesuatu yang baik ataupun yang buruk. Karena itu, suatu peristiwa atau keadaan tertentu dapat dipandang atau dianggap secara berbeda.
Tetapi Kaleb menenangkan hati orang-orang yang mengeluh kepada Musa. Kata Kaleb, "Negeri itu harus kita serang dan kita rebut sekarang juga, karena kita cukup kuat untuk mengalahkannya." Tetapi orang-orang yang kembali dengan Kaleb itu berkata, "Tidak, kita tidak sanggup menyerang mereka. Penduduk negeri itu lebih kuat dari kita." Lalu mereka menyebarkan cerita bohong di kalangan orang Israel tentang negeri yang sudah mereka mata-matai itu. Kata mereka, "Negeri itu sangat berbahaya, bahkan untuk penduduknya sendiri. Orang-orang yang kami lihat di sana sangat besar badannya. Bahkan kami melihat orang-orang yang seperti raksasa, yaitu keturunan orang Enak. Dibandingkan dengan mereka, kami merasa seperti belalang, dan pasti begitulah anggapan mereka terhadap kami." (Bilangan 13:30-33, BIS)
Jika kita tumbuh dan besar dengan banyak pengalaman kurang baik tentang sesuatu, maka kita pun akan sering kali memiliki pemikiran ataupun penilaian yang salah terhadap hal itu, meskipun belumlah tentu demikian kebenarannya. Itulah yang disebut bias kognitif (cognitive bias), adalah kesalahan sistematis dalam berpikir yang memengaruhi cara mengambil keputusan dan memberi penilaian.
Benar-benar berhati-hatilah dengan apa saja yang terus-menerus kita izinkan masuk dalam pikiran kita, sebab dapat membentuk filter mental (mental filter atau framework) yang akan kita terapkan terhadap banyak hal dalam hidup ini.
Yosua anak Nun dan Kaleb anak Yefune, dua di antara mata-mata itu, merobek pakaian mereka tanda berdukacita. Mereka berkata kepada seluruh rakyat itu, "Negeri yang kami selidiki itu luar biasa baiknya. Kalau TUHAN berkenan kepada kita, Ia akan membawa kita ke sana dan memberikan tanah yang kaya dan subur itu kepada kita. Janganlah melawan TUHAN, dan jangan takut terhadap orang-orang yang tinggal di negeri itu, sebab dengan mudah kita akan mengalahkan mereka. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, dan TUHAN menyertai kita. Jadi, janganlah takut." (Bil. 14:6-9, BIS)
Our life is always moving in the direction of our strongest thoughts. ~ Craig Groeschel
~ FG