Lalu Ia berkata kepada orang-orang itu, "Di dalam Alkitab tertulis bahwa Allah berkata, 'Rumah-Ku akan disebut rumah tempat berdoa.' Tetapi kalian menjadikannya sarang penyamun!" (Mat. 21:13, BIS)
Penyamun adalah perampok, pencuri atau perampas, pemberontak. Maukah kita merampas hal-hal yang baik dari Allah, kehadiran-Nya dalam aktivitas sehari-hari, dan menggantinya dengan hal-hal tidak baik, lalu memberontak terhadap Dia? Jangan sampai demikian ataupun pula ada roh penyamun dalam hidup kita. Ciri-ciri roh penyamun:
Tuhan Yesus, pada ayat di atas, menegur orang-orang maupun para pemuka agama waktu itu yang bukan hanya saling mencari keuntungan diri sendiri, namun juga terkesan menghalangi-halangi jiwa-jiwa yang mencari Allah secara tulus. Dia mengecam betapa mereka telah melecehkan Bait Allah dan melencengkan tujuannya. Ketika kesalehan palsu menjadi kedok atau topeng untuk menutupi kefasikan dan kemunafikan, saat itulah rumah doa berubah bentuk sebagai sarang penyamun.
Penyamun pun sering menggunakan sarang untuk bersembunyi dan merancangkan perbuatan jahat. Gambaran tersebut dapat mengibaratkan orang yang beribadah, memasuki Bait Suci untuk mempersembahkan korban yang menurut pemikiran mereka akan menutup-nutupi dosa mereka di hadapan Allah, padahal pada saat bersamaan mereka masih ingin merencanakan meneruskan cara hidup yang penuh dosa.
Hidup dan tubuh kita pun adalah bait-Nya. Mari jadikan rumah doa, jangan ibarat sarang penyamun, sebab sering kali kita melenceng dari tujuan utama serta rancangan Allah yang indah bagi kita masing-masing.
~ FG