Salah satu kalimat paling kuat yang pernah ditulis ialah, "It's not about you," oleh Rick Warren, atau hidup ini bukanlah melulu tentang Anda, saya, atau kita.
Kita masing-masing memiliki tujuan hidup yang dari Tuhan… ya, yang dari Tuhan. Bukan semata-mata atas hasil pencarian kita sendiri, apalagi yang seturut dunia. Dan jika kita dalam hidup ini semakin berpusat hanya bagi diri sendiri, maka akan semakin mudah kita merasa putus asa atau sombong, takut ataupun kecewa.
Dalam ungkapan bahasa Perancis pun ada istilah raison d'être (cara baca: rāzôn ˈdetrə atau rason detra) yang berarti tujuan atau alasan kita hidup, hal-hal apa yang menjadi sangat berarti bagi kita.
Ya, sepatutnya kita renungkan sekarang... apa yang menjadi tujuan hidup kita? Asal kita peka, mau tetap menjaga hubungan karib dengan Tuhan, serta setia dalam proses apa pun yang Ia percayakan maupun izinkan melalui kehidupan sehari-hari di manapun kita berada, yakinlah bahwa kita menjalankan tujuan hidup dari-Nya.
"Kami pergi ke sana sini bukan memberitakan diri kami sendiri, melainkan Yesus Kristus sebagai Tuhan. Yang kami katakan mengenai diri kami hanyalah ini: kami adalah hamba Saudara sekalian oleh sebab apa yang telah dilakukan oleh Yesus bagi kami." (2 Korintus 4:5, FAYH)
Tiada pelayanan ataupun pekerjaan yang terlalu rendah apabila dikerjakan dengan-Nya. Tiada pengurbanan maupun persembahan yang terlalu besar apabila dipersembahkan bagi Dia.
"Karena bagi saya, hidup ini hanyalah untuk memuliakan Kristus! Dan kalau saya mati, hal itu hanya akan membawa keuntungan bagi saya—yaitu hidup bersama Kristus." (Filipi 1:21, TSI)
~ FG