Ps. Kevin Loo pernah menceritakan seorang temannya yang mengharapkan punya sebuah mobil untuk keluarganya karena istrinya pun baru saja melahirkan, supaya mereka dapat berjalan-jalan dengan nyaman.
Temannya pun lalu berdoa kepada Tuhan, namun dalam doanya ia terdengar sangat formal, terkesan saleh dan merendahkan hati. Ia menghaturkan doa, "Tuhan, hamba mohon, berikanlah kiranya kepada kami kendaraan roda empat."
Alhasil, tutur Kevin Loo, pada minggu berikutnya sahabatnya itu benar-benar menerima kendaraan yang beroda empat, yaitu dua sepeda motor dari dua orang yang memberinya sepeda motor.
Alih-alih mendoakan secara spesifik bahwa ia membutuhkan sebuah mobil untuk keluarganya maupun dengan merek ataupun spesifikasi tertentu, teman Ps. Kevin Loo tersebut seolah sungkan terhadap Allah, enggan blak-blakan alias sekadar formalitas.
Jangan salah, memang kita kudu menghormati Dia, dan Ia pun mengetahui apa yang ingin kita doakan bahkan sebelum kita menyatakannya. Tetapi, sikap serta mengutarakan keinginan kita apa adanya kepada-Nya pun merupakan bentuk menghormati & mengasihi Dia. Lagipula, sampai berapa lamakah kita akan bersikap formal selalu dengan pribadi ataupun orang-orang yang kita kasihi? Tentu kita tidak rindu seperti itu, bukan?
"Janganlah kamu berdoa seperti orang-orang yang hanya berpura-pura sebagai orang baik. Karena mereka suka berdiri memamerkan dirinya dengan berdoa di depan umum—di dalam rumah-rumah pertemuan maupun di simpang-simpang jalan. Sungguh benar yang Aku katakan ini: Hanya itu sajalah upah mereka." (Matius 6:5, TSI)
"Dan, ketika kamu berdoa, jangan menggunakan kata-kata yang tidak ada artinya, seperti yang dilakukan orang-orang yang tidak mengenal Allah, sebab mereka mengira dengan banyaknya kata-kata, mereka akan didengarkan." (Mat. 6:7, AYT)
Ps. Kevin Loo lanjut mengatakan bahwa kita harus menjadi lebih penuh keyakinan dan spesifik dalam doa-doa kita. Jika kita ingin benar-benar menerima sesuatu dari Tuhan, maka kita harus memberitahu Allah apa yang kita butuhkan. Kadang kita berpikir menjadi spesifik adalah suatu kesombongan. Tentu tidak seperti itu. Menjadi spesifik hanyalah mengutarakan secara jelas, detail dan jujur.
Apa pun hasil doa kita, Tuhanlah jawaban terbaik kita, serta Dia mengetahui apa yang paling kita butuhkan demi kebaikan kita maupun orang-orang yang kita kasihi.
"Kalian mengingini sesuatu, tetapi kalian tidak mendapatkannya. Untuk mendapatkannya, kalian mau melakukan apa saja bahkan kalian sampai membunuh dan iri hati. Meski demikian, kalian tetap tidak mendapatkannya, karena kalian tidak memintanya kepada Allah di dalam doa. Dan, kalaupun kalian telah memintanya kepada Allah, doa kalian tidak dijawab, karena kalian memintanya untuk kesenangan dirimu sendiri." (Yak. 4:2-3, BSD)
(FG)