Belajarlah untuk setia dalam menghasilkan buah bagi Allah dalam kehidupan kita.
Menurut seorang petani pohon jeruk, dalam proses pertumbuhannya pun, ada masanya sebatang pohon untuk "belajar berbuah", di mana pada waktu pertama kali menghasilkan jeruk, buah-buahnya mungkin terasa masam, tidak segar. Namun, hingga pada saatnya & memasuki masa panen raya, maka pohon jeruk tersebut akan menghasilkan buah-buah jeruk yang ranum, banyak, segar serta matang.
Nah, demikian pula dalam kehidupan maupun kerohanian kita, mungkin kita masih beberapa kali terjatuh dan bangun kembali. Namun, cobalah untuk tetap setia, berpegang dan berharap hanya pada Allah yang menolong sehingga kita semua beroleh menghasilkan buah-buah (sikap, karakter, perilaku, pemikiran, karya, dan lainnya) yang baik dalam hidup ini.
"Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." (Yak. 1:4)
Jagalah supaya ketabahan hatimu itu terus berkembang sampai kalian menjadi sungguh-sungguh sempurna serta tidak berkekurangan dalam hal apa pun. (BIS)
Engkau harus belajar tabah dalam segala hal. Karena dengan demikian engkau akan menjadi dewasa dan tidak kekurangan apa-apa. (BSD)
Sebab itu, biarkanlah kesabaran Saudara tumbuh, dan janganlah melarikan diri dari persoalan yang Saudara hadapi. Karena, apabila kesabaran Saudara telah berkembang sepenuhnya, maka Saudara akan sanggup menghadapi segala sesuatu. Saudara akan berwatak kuat, tanpa cela atau kekurangan suatu apa pun. (FAYH)
Kita tidak akan dapat berlama-lama berpura-pura menjadi seseorang yang bukan siapa diri sejati kita yang sebenarnya. Kita pun takkan sanggup terus-menerus membagikan atau memberikan apa yang sesesungguhnya belum ataupun tidak kita miliki & lakukan sendiri terlebih dulu.
Sebab karakter seperti Kristus bukanlah sesuatu yang bisa dibuat-buat ataupun karbitan (cepat jadi, menghindari proses, dan menolak kenyataan). Tak ada buah yang matang dalam semalam.
Setia dan bersabarlah sampai akhirnya kita menghasilkan buah yang tetap ada, yang baik, dan yang tidak akan busuk.
"Sudah lama Saudara menjadi orang Kristen, dan seharusnya Saudara sekarang mengajar orang lain. Namun Saudara masih tetap membutuhkan seorang pengajar untuk mengulang asas-asas pokok dalam Firman Allah. Saudara seperti bayi yang hanya minum susu, dan belum dapat mengunyah makanan. Orang yang masih hidup dari susu, belum maju dalam hidup kekristenannya dan tidak tahu banyak tentang perbedaan antara yang benar dan yang salah. Ia orang Kristen yang masih bayi! Saudara tidak akan dapat mengunyah makanan rohani dan memahami hal-hal yang lebih dalam mengenai Firman Allah, kalau Saudara belum menjadi orang Kristen yang lebih baik dan belajar membedakan yang benar dari yang salah dengan melakukan hal-hal yang benar." (Ibr. 5:12-14, FAYH)
"In what place in your life do you most need spiritual growth?" (Dalam hal apa di hidupmu yang sangat memerlukan pertumbuhan rohani?) ~ Billy Graham
"Bukan kalian yang memilih Aku, melainkan Akulah yang memilih kalian. Aku menugaskan kalian agar selalu menghasilkan buah yang baik, supaya apa pun yang kalian mohon dari Bapa atas nama-Ku, Ia akan memberikannya kepadamu." (Yoh. 15:16, FAYH)
(FG)