Sehari yang lalu kita telah belajar serta mengetahui sebuah penyakit, namun lebih mengacu pada hal rohani, yaitu "kusta hati".
Hari ini, kita akan mengenal salah satu jenis penyakit lain atau kondisi yang umumnya dialami orang-orang lansia atau lanjut usia, namun juga beberapa orang muda pun dapat saja mengalaminya. Apa itu? Yakni kepikunan.
Pikun sendiri merupakan kondisi di mana seseorang memerlukan waktu lebih untuk mengingat, ataupun lupa terhadap yang telah dilakukan sebelumnya.
Seiring usia bertambah, banyak perubahan di seluruh bagian tubuh, nah termasuk juga otak. Karena itu, kepikunan kondisi yang wajar terjadi saat penuaan. Bahkan, pikun dapat menjadi salah satu gejala demensia (kemerosotan semua kegiatan pikiran karena kerusakan atau penyakit pada otak) serta penyakit Alzheimer (penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir & bicara, dan perubahan perilaku secara bertahap yang belum diketahui secara pasti penyebabnya).
Kamus bahasa Indonesia sendiri mengartikan pikun sebagai linglung; pelupa; kelainan tingkah laku, sering lupa dan lainnya yang biasa terjadi pada orang berusia lanjut.
Nah, melihat dari segi medis, kondisi pikun cukup menjadi pertimbangan serta mesti waspada supaya tidak sampai mengalaminya terlalu parah. Di sisi lain atau kerohanian pun jangan sampai kita mengalami hal kepikunan, yaitu:
Menjadi "pikunlah" saja untuk beberapa hal ini berikut ini:
"Ya, aku akan memuji TUHAN dan tidak melupakan segala kebaikan-Nya kepadaku." (Mazmur 103:2, FAYH)
"Janganlah terang itu kalian sembunyikan, melainkan biarkanlah terang itu bercahaya bagi semua orang. Biarlah semua orang melihat kalian berbuat baik, sehingga mereka akan memuji Bapa kalian yang di surga." (Matius 5:15, FAYH)
"When someone hurts us, we should write it down in sand where winds of forgiveness can erase it away. But, when someone does something good for us, we must engrave it in stone where no wind can ever erase it" (Ketika seseorang berbuat salah pada kita, cobalah untuk mengampuni dan tidak mengingat-ingatnya. Ketika seseorang berbuat sesuatu yang baik untuk kita, ukirlah di dasar hati serta ingatan agar sulit kita melupakannya). ~ anonim
(FG)