Suatu malam, ketika kami hendak tidur malam dan saya mematikan lampu kamar, putra kecil saya berkata, "Papa, aku suka keterangan." Saya pun tertawa mendengar kata 'keterangan' tersebut, yang anak saya maksudkan padahal adalah suka terang saja, tidak mau lampunya dimatikan terlebih dulu.
Lalu anak saya pun lanjut mengatakan, "Kalau Papa, Papa suka kegelapan." Sambil menjelaskan, saya menjawab bahwa saya pun tidak suka kegelapan, namun sebenarnya maksud saya lebih pada 'kegelapan' dalam artian hal-hal yang jahat.
Nah, apakah kita suka hidup dalam terang ataukah hidup dalam gelap?
"Inilah Firman Allah kepada kami untuk diteruskan kepada Saudara: bahwa Allah adalah Terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Kita berdusta, jikalau kita berkata bahwa kita adalah sahabat-sahabat-Nya, padahal kita masih hidup dalam kegelapan rohani dan dalam dosa. Tetapi, jikalau kita hidup dalam terang kehadiran Allah, sama seperti Kristus, maka bersukacita dan bersekutulah kita seorang dengan yang lain dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari setiap dosa." (1 Yoh. 1:5-7, FAYH)
Berjalanlah di bawah terang firman Tuhan dan berada dalam hadirat-Nya. Terkendalikanlah di dalam Dia dan mampu menguasai diri dari semua jenis kejahatan maupun pencobaan, baik kecil maupun besar.
Hiduplah benar-benar akrab dengan-Nya setiap hari.
(FG)