"Seandainya kamu tidak mau mengabdi kepada TUHAN, ambillah keputusan hari ini juga kepada siapa kamu mau mengabdi: kepada ilah-ilah lain yang disembah oleh nenek moyangmu di Mesopotamia dahulu atau kepada ilah-ilah orang Amori yang negerinya kamu tempati sekarang. Tetapi kami--saya dan keluarga saya--akan mengabdi hanya kepada TUHAN." (Yosua 24:15, BIS)
"Tetapi, apabila kalian tidak mau menaati TUHAN, maka putuskanlah hari ini juga siapa yang akan kalian taati: Apakah kalian akan menaati allah-allah nenek moyang kalian di seberang Sungai Efrat atau allah-allah orang Amori di tanah ini? Tetapi bagi aku sendiri serta seluruh keluargaku, kami akan menaati TUHAN." (versi FAYH)
Tentukanlah siapa yang akan kita pilih untuk kita kasihi, sembah dan layani? Apakah keinginan-keinginan diri kita sendiri, mengikuti jalan yang fasik dari orang-orang berdosa, ataukah di manapun berada dan apa pun yang kita lakukan akan mau tetap mengasihi & melayani Allah?
Full Life mencatat bahwa setiap orang percaya harus senantiasa memilih siapa yang akan dilayaninya. Seperti halnya Yosua & orang-orang Israel, melayani Tuhan bukanlah suatu pilihan sekali saja, kita harus berkali-kali memutuskan untuk bertekun dalam iman serta menaati Dia. Memperbarui pilihan-pilihan yang benar itu meliputi rasa takut akan Tuhan, setia pada kebenaran, taat dengan hati yang sungguh-sungguh, dan menolak dosa ataupun kesenangan-kesenangan jahat sementara. Lalai untuk memilih melayani dan mengasihi Tuhan pada akhirnya akan mendatangkan hukuman ataupun kebinasaan.
Jika kita mengasihi Allah, kita akan memuji, melayani Dia, menaati, mau mendengarkan-Nya, serta mengikuti dan melakukan kehendak-Nya.
"Kalian sudah menjadi orang baru yang diciptakan oleh Allah. Dan Allah sedang menyiapkan kalian agar makin lama kalian makin seperti Dia sendiri, supaya kalian sungguh-sungguh mengenal Dia." (Kol. 3:10, BSD)
(FG)