Tuhan berbicara kepada dan untuk umat-Nya. Jika kita sering kali berkomunikasi ataupun intim dengan-Nya, maka semestinya kita semakin serta mau untuk terus belajar mengenal Dia lebih lagi.
Apakah kita memahami Allah? Meski jalan-jalan-Nya ataupun pemikiran-Nya kadang tak sanggup kita mengerti ataupun pahami, namun kita dapat dan diizinkan bahkan dirindukan-Nya agar mengerti Pribadi-Nya maupun isi hati dan kerinduan-Nya.
"Mengenal Allah adalah kebahagiaan manusia—Beginilah firman TUHAN: 'Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.'" (Yeremia 9:23-24)
Ia Allah yang menyukai dan menunjukkan kasih setia. Namun, berhati-hatilah, jangan menyakiti hati-Nya, sebab Ia dapat mengubah rencana-Nya terhadap kita apabila terus-menerus secara sengaja memilih yang salah, berbuat jahat, serta tidak mau berubah dan bertobat sungguh-sungguh (memiliki pikiran yang sama dengan pikiran Kristus).
"Sebab itu--demikianlah firman TUHAN, Allah Israel--sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang--demikianlah firman TUHAN--: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah." (1 Sam. 3:20)
Ia pun adalah Tuhan yang mendengarkan seruan doa umat-Nya, serta rindu untuk memelihara dan mengasihi kita.
"Besok kira-kira waktu ini Aku akan menyuruh kepadamu seorang laki-laki dari tanah Benyamin; engkau akan mengurapi dia menjadi raja atas umat-Ku Israel dan ia akan menyelamatkan umat-Ku dari tangan orang Filistin. Sebab Aku telah memperhatikan sengsara umat-Ku itu, karena teriakannya telah sampai kepada-Ku." (1 Sam. 9:16)
Bahkan Ia ialah Tuhan yang berjalan bersama-sama umat-Nya, yaitu kita anak-anak-Nya juga.
"Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras?" (2 Sam. 7:7)
Memang tidak mudah untuk mengikut ataupun mengenal Allah. Tuhan pun tak berjanji semuanya akan selalu berjalan dengan mudah, tetapi di atas segalanya serta apa pun yang terjadi, mengenal dan mengikuti Allah pastilah indah.
(FG)