Mengapa sering kita menghakimi orang lain? Dari manakah ataupun dari siapakah kita mempelajarinya dan menjadi kerap bersikap seperti itu?
Apakah karena masa lalu maupun pengalaman buruk serta banyak hal lain yang telah membentuk pola pikir maupun karakter kita sehingga berbuat demikian?
Daripada mencoba terus-menerus menilai, menghakimi orang lain, marilah bertanya, "Apa yang bisa saya pelajari dari orang ini?"
Sebab jikalau kita pun yang berada di posisi yang selalu dihakimi atau dinilai oleh orang lain, mungkin kita tidak akan kuat ataupun teguh berdiri. Apalagi oleh Tuhan sendiri.
Teruslah belajar sampai kita menang terhadap hal ini serta mau berhenti menghakimi orang lain maupun diri sendiri agar kita dapat lebih memilih untuk memberi kontribusi yang baik dan menjadi pembelajar kehidupan ini.
"TUHAN, jika Engkau benar-benar menghukum orang karena semua dosanya, tidak seorang pun dapat bertahan hidup." (Mazmur 130:3, VMD)
"Yesus berdiri lagi dan berkata kepadanya, 'Mana orang-orang yang menuduhmu? Tidakkah ada seorang pun yang menghukum engkau?' 'Tidak ada, Tuan,' katanya. Maka kata Yesus, 'Aku pun tidak. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.'" (Yohanes 8:10-11, FAYH)
(FG)