"Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi" (Kolose 2:1).
Perjuangan kita mungkin tak seberat perjuangan Paulus. Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengannya ataupun tokoh teladan iman lainnya di dalam firman Tuhan, bahkan mungkin mirip setitik pasir di lautan.
Apa saja sih kira-kira beban perjuangan, pergumulan dan penderitaan dalam hidup maupun pelayanan Paulus? Berikut ini beberapa contohnya dari 2 Korintus 11 (versi TSI):
• Dan mereka membanggakan diri karena mereka melayani Kristus. Saya melayani Kristus lebih dari mereka! (Ucapan saya ini hanya seperti ucapan orang mabuk!) Saya bekerja keras, mendapat hukuman penjara, dan dicambuki lebih dari mereka, dan juga lebih sering hampir mati (ay. 23)
• Orang Yahudi sudah lima kali menghukum saya dengan cambukan sebanyak tiga puluh sembilan kali—seperti yang diijinkan menurut Hukum Taurat (ay. 24)
• Dan pejabat pemerintah Roma sudah tiga kali menghukum saya untuk dipukuli dengan tongkat kayu. Satu kali saya hampir mati karena dilempari dengan batu. Tiga kali saya mengalami kapal tenggelam— termasuk satu kali di mana saya berada di laut sepanjang malam, sampai besok sorenya (ay. 25)
• Dalam perjalanan sering kali saya terancam bahaya sungai, bahaya pencuri, bahaya dari bangsa saya sendiri, dan bahaya dari orang yang bukan Yahudi. Begitu juga kalau saya berada di kota, di tempat-tempat yang sunyi, atau di laut. Dan saya juga dalam bahaya ketika bersama-sama dengan orang yang menyamar sebagai saudara seiman (ay. 26)
• Saya sering mengerjakan pekerjaan berat dan berjuang keras, dan sering tidak tidur. Sering kali saya lapar dan haus, dan sering saya menahan lapar karena tidak ada makanan. Saya sering kedinginan dan kekurangan pakaian (ay. 27)
• Dan lebih dari semua hal itu, tiap-tiap hari saya merasa terbeban karena pergumulan-pergumulan tentang semua jemaat (ay. 28)
Apa yang diutarakan Paulus bukanlah untuk meninggikan diri ataupun membuat kita merasa terpuruk, melainkan malah supaya menguatkan, meneguhkan, mengobarkan, menggerakkan hati dan iman kita.
Jadi, lain waktu saat kita merasa beratnya perjuangan kita, mari mengingat teladan-teladan iman, salah satunya Paulus ini, agar kita pun dapat merasa dikuatkan.
"Bagaimanapun juga, Saudara belum pernah bergumul melawan dosa dan cobaan sampai mencucurkan keringat darah." (Ibr. 12:4, FAYH)
(FG)