Allah menghendaki semua orang selamat. Anda dan saya, dan setiap orang lainnya.
"Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran" (1 Tim. 2:3-4).
"Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati" (Yeh. 18:4).
Tetapi, firman Tuhan mengingatkan, apabila kita tidak taat—setelah percaya kepada-Nya—kita akan mengalami murka dari Allah.
"Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya" (Yohanes 3:36).
"Oleh karena itu, setiap orang yang percaya kepada Anak Allah sudah mempunyai hidup untuk selama-lamanya. Tetapi semua orang yang tidak taat kepada Anak Allah tidak akan mendapat hidup selama-lamanya. Melainkan mereka akan terus-menerus mengalami kemarahan Allah" (TSI).
Mana lebih baik, terus-menerus mengalami kemarahan Allah, ataukah terus-menerus menikmati kebaikan dari-Nya?
Jadi, bukan hanya yang tidak percaya akan Tuhan Yesus yang tidak akan melihat hidup, melainkan di sini lebih ditegaskan juga pada yang tidak taat kepada-Nyalah yang tidak akan melihat hidup & murka Tuhan tetap ada di atas hidupnya atau dihukum selama-lamanya.
"You will never be sinless on this planet, but it is possible to sin less." ―R. W.
(FG)