Bila hati dan pikiran ditempati oleh rasa damai sejahtera dari Allah, maka tidak akan ada ruang untuk kekhawatiran. Salah satu cara untuk melupakan sengsara kita adalah mengingat Allah.
Orang percaya pun apabila dipenuhi kekhawatiran, tidak dapat menjadi berkat dan saksi yang hidup bagi orang-orang berdosa karena akan menjadi seperti air yang keruh dan sumber yang kotor.
"Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor, demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik" (Amsal 25:26).
Kekhawatiran, kecemasan, kepanikan, kegelisahan adalah pencuri kesehatan. Bila seseorang dikuasainya, badan dan jiwa kita ini menjadi bungkuk, artinya tidak sehat, tidak ada damai sejahtera.
"Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan" (Amsal 12:25).
Pun cara kita mengatasi kekhawatiran adalah berdoa dengan penuh ucapan syukur menyatakan segala keinginan, permohonan kita kepada Tuhan untuk menolong, serta supaya dibebaskan dari kekhawatiran dan ketakutan.
Dan inilah hasil jawaban doa: kekhawatiran akan diganti dengan damai sejahtera yang memenuhi hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus, Tuhan yang baik, yang Empunya alam semesta. Karena itu janganlah habiskan waktu kita untuk khawatir, takut, cemas, dan lain-lain. Apa saja masalah kita, Dia sanggup menganti khawatir kita dengan damai sejahtera.
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur" (Filipi 4:6).
"Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus" (Filipi 4:7).
Kita punya Allah yang sangat peduli pada kita, jadi serahkanlah segala kekhawatiran serta beban hidup kita kepada-Nya. Tetap bersabar untuk stay at home & terus berdoa agar pandemi COVID-19 ini cepat berlalu dan vaksinnya dapat segera ditemukan.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita, selamat berakhir pekan dan beribadah Minggu! Good morning and happy weekend! God bless you, amen!
"Aku teringat akan Allah dan berkeluh-kesah. Aku sangat merindukan akan pertolongan-Nya." (Mzm. 77:3, FAYH)
(Jenni)