Masihkah ada penundukan diri dalam hidup kita? Terhadap pemimpin, suara hati nurani kita, terutama terhadap tuntunan Roh Kudus dan firman Tuhan.
Sebab sering kali kita cenderung ingin mengikuti keinginan diri sendiri. Ataupun kita menundukkan diri, tetapi hanya supaya terlihat seperti itu di depan orang-orang lain, dan kita belum mau sungguh-sungguh tulus melakukannya.
Bahkan mungkin saat kita berdoa pun, kita bisa saja menundukkan kepala tanpa benar-benar merendahkan hati serta menyerahkan kehendak kita di hadapan Tuhan.
Sebab yang lebih penting daripada banyak hal lainnya adalah menundukkan hati kita kepada-Nya.
"Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan seluruh akalmu dan dengan segala kekuatanmu" (Mark. 12:30, BIMK).
Taat dan ikutilah tuntunan-Nya setiap hari. Miliki sikap hati yang mau dan siap dibentuk oleh Tuhan tiap saat. Lagipula kita bukan kuda, bukan?
"Jangan seperti kuda yang tidak berakal, yang harus dikendalikan dengan kekang dan tali supaya menurut" (Maz. 32:9, BIMK).
(FG)