Baru-baru ini, pemerintah menyarankan pengubahan istilah untuk New Normal atau yang sebelumnya dikenal dengan Tatanan Kehidupan Baru, untuk menjadi Adaptasi Kebiasaan Baru. Apa pun itu, saat-saat ini adalah masa persiapan bagi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi menyongsong hari depan. Sudahkah kita mempersiapkan diri? Lebih baik bersiap-siap sekarang daripada nanti saat segalanya sudah berubah.
Di ibadah Minggu yang lalu, Ibu Ev. Gina Dharmawan pun membagikan 5 T (Tekun, Terlatih, Tanggap, Tangkas, Tenang) yang bisa kita pertimbangkan dan terapkan untuk mempersiapkan diri di masa-masa ini. Namun, kita akan membahas salah satu saja, yaitu tangkas.
Mengapa tangkas?
Ketangkasan (agility) dapat berbicara tentang gerakan yang berarti cepat, cekatan, sigap, gesit, dan antilelet. Nah, di era sekarang yang semakin banyak aktivitas berbentuk online, maka semakin kita dituntut untuk memiliki ketangkasan!
Kita bisa belajar dari salah satu tokoh Alkitab, yakni Yerobeam. "Yerobeam adalah seorang tangkas; ketika Salomo melihat, bahwa orang muda itu seorang yang rajin bekerja, maka ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf" (1 Raj. 11:28).
Menurut versi lainnya:
"Yerobeam juga bekerja di situ. Ketika Salomo melihat bahwa Yerobeam trampil dan rajin, ia memberikan kepadanya tanggung jawab untuk mengawasi kerja paksa di wilayah suku Manasye dan Efraim." (BIS)
"Yerobeam adalah orang kuat. Salomo melihat bahwa orang muda itu pekerja yang baik, jadi Salomo mengangkatnya menjadi pimpinan para pekerja yang berasal dari keturunan Yusuf." (VMD)
"Ketika ia melihat bahwa Yerobeam adalah seorang yang berpengaruh dan pekerja yang tangguh, ia mengangkatnya menjadi pengawas atas semua pekerja rodi dari suku-suku Yusuf." (KSKK)
Jadi, kita lihat bahwa tangkas adalah satu kualitas karakter yang sangat perlu bagi kita. Ketika raja Salomo melihat Yerobeam rajin, tangkas atau cekatan, maka ia ditempatkan menjadi salah satu pemimpin meski masih muda, dan mungkin memimpin orang-orang yang berusia lebih senior. Dengan kata lain, orang yang tangkas akan mudah mendapat kepercayaan baru. Jadi, ketangkasan juga diperlukan di masa New Normal kini ataupun Better Normal nanti, terutama menghadapi banyak hal ataupun keadaan yang tidak pasti.
Jika kita mau menjadi orang yang tangkas dan berjiwa muda (terus belajar, bersemangat, serta pantang menyerah), maka kita akan mudah memperoleh kepercayaan & kesempatan yang baru. Maukah kita seperti Yerobeam yang rajin dan tangkas? Sehingga ketika pemimpin maupun orang lain melihatnya dan bahwa kita berbeda, maka kita akan menerima kepercayaan ataupun tanggung jawab baru yang lebih baik lagi.
Nah, sudahkah selama kurang lebih empat bulan (120 hari!) ini semenjak pertama kali masa pandemi terjadi, kita melatih & mempersiapkan diri untuk menjadi orang yang tangkas? Ataukah kita hanya bermalas-malasan entah secara jasmani maupun rohani? Jadilah orang yang tangkas, yang juga bisa diartikan dalam hal rohani siap mengikuti tuntunan Tuhan. Janganlah jadi orang yang malas, yang bila diaplikasikan dalam kerohanian ialah tidak mau melakukan hal yang perlu bagi kehidupan rohani kita. Bertindaklah secara tangkas.
"But what happens when we live God's way? He brings gifts into our lives, much the same way that fruit appears in an orchard—things like affection for others, exuberance about life, serenity. We develop a willingness to stick with things, a sense of compassion in the heart, and a conviction that a basic holiness permeates things and people. We find ourselves involved in loyal commitments, not needing to force our way in life, able to marshal and direct our energies wisely." (Galatia 5:22-23, MSG)
(FG)