Ada tiga cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk bersukacita:
1. Memilih
Sukacita bukanlah perasaan semata, melainkan adalah sebuah pilihan untuk menghidupi setiap hari dengan sukacita yang dari Tuhan, meski ketika Anda sebenarnya sedang ingin kesal, ketus, ataupun kecewa.
2. Memberi
Saat fokus kita adalah sungguh-sungguh ingin melayani, memberi dan menolong orang lain, kita akan dapat menemukan ataupun turut merasakan sukacita itu sendiri. Anggaplah sebagai sebuah kehormatan untuk melakukannya. Sikap hati yang tulus dan ikhlas pun akan membantu kita dalam siap melayani.
3. Menyenangkan
Jadi, prioritas utama kita semestinya sehari-hari menyenangkan hati Tuhan. Bisa saja kita berusaha mengambil hati orang ataupun menyenangkan mereka, tetapi hal ini cenderung akan menyusutkan sukacita kita yang sejati.
"Tetapi sebaliknya, kami berbicara sebagai orang yang dianggap layak oleh Allah dan yang dipercayakan sebagai utusan-Nya. Jadi kami berbicara bukan untuk menyenangkan hati manusia, tetapi untuk menyenangkan hati Allah yang menguji isi hati setiap kami. Kalian sudah melihat dan Allah juga menjadi saksi bahwa ini adalah benar: Kami tidak pernah berusaha mempengaruhi kalian dengan kata-kata manis, dan kami tidak pernah mengajar kalian dengan alasan untuk mendapatkan uang. Dan juga kami tidak pernah melayani untuk mencari pujian dari manusia—baik dari kalian maupun dari orang lain" (1 Tes. 2:4-6, TSI).
Biarlah sukacita Allah menjadi pusat dari semua yang kita lakukan.
Atau sudahkah kita tidak lagi melakukannya?
(FG)