Sering kali orang-orang memakai kata 'tetapi' untuk menyatakan alasan. Misalnya, "Aku mau sih bersaksi, tetapi aku orangnya pemalu." Atau, "Aku mau sih coba hal-hal baru di luar zona nyamanku, tetapi aku takut risikonya terlalu besar." Dan contoh lainnya.
Namun, mulai kini belajarlah untuk menggunakan kata itu guna menyatakan hal yang positif atau optimis saja.
"Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita" (Ef. 2:4).
Namun, Allah menunjukkan kebaikan hati-Nya kepada kita. (BSD)
Tetapi Allah kaya dengan rahmat. Ia sangat mengasihi kita. (FAYH)
Misalnya, jika kita nanti menemui jalan buntu, imani bahwa: tetapi Allah sanggup membuat jalan! Bahkan ketidakmustahilan adalah hal yang normal bagi-Nya! "Aku tidak bisa melihat secara jelas keseluruhan masa depanku nih, tetapi aku percaya kalau aku tetap hidup di dalam Dia dan taat pada firman-Nya, masa depanku sungguh baik bersama Tuhan."
"Yesus menjawab, 'Percayalah kepada Allah'" (Mark. 11:22, BIS).
"Sebagai jawaban Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, 'Sesungguhnya jikalau kalian mempunyai iman kepada Allah, kalian dapat berkata kepada Bukit Zaitun ini, 'Terangkatlah dan jatuhlah di laut,' maka perintah itu akan diturut. Syarat yang terutama ialah kalian harus sungguh-sungguh percaya dan tidak bimbang'" (FAYH)!
(FG)