Banyak orang tentu ingin segera lepas dari permasalahan, kan? Tak jarang pula kita ingin bersegera keluar, ataupun mempercepat proses dari Tuhan.
Padahal, apa pun yang kita alami dapat membentuk karakter menjadi lebih baik apabila kita mau menerima dan mempelajari apa saja yang perlu untuk itu.
"Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion." (Mazmur 84:5-7)
"Berbahagialah orang yang kuat di dalam TUHAN, yang berhasrat mengikuti langkah-langkah-Mu.Pada waktu mereka berjalan melalui Lembah Ratapan, lembah itu akan berubah menjadi tempat mata air dengan kolam-kolam yang penuh berkat dan kesegaran setelah turunnya hujan. Mereka akan semakin kuat dan masing-masing diundang untuk bertemu dengan TUHAN di Sion." (versi FAYH)
Apakah kita akan patah semangat ketika berada di hal-hal yang dapat menjatuhkan kita? Ataukah kita mau belajar berdiam diri di hadapan Allah, mengandalkan Dia, dan tidak terus-menerus memikirkan ataupun memakai cara-cara kita sendiri?
Jika kita melakukan yang kedua, yang benar, seperti yang dilakukan orang-orang pada ayat di atas, maka lembah ratapan pun (berada dalam hal-hal yang mengecewakan, menakutkan atau mengkhawatirkan, sekalipun mengguncang iman) dapat menjadi berkat bagi kita karena benar-benar mengandalkan Allah.
(FG)