Ada orang-orang yang mungkin hanya suka berpikir. Yang lainnya hanya suka bergumul. Merasa pasti bisa melakukan semua dengan kemampuan sendiri. Padahal Allah pasti ingin supaya kita mengandalkan Dia juga.
Berpikir yang benar adalah: "Biarlah surga memenuhi pikiran Saudara; jangan selalu memikirkan hal-hal dunia." (Kol. 3:2, FAYH)
Sementara itu, bergumul yang benar adalah Allah tidak ingin kita bersikap pasif, melainkan sungguh mencari Dia untuk memperoleh berkat serta kasih karunia-Nya.
"Lalu Orang itu berkata, 'Lepaskan Aku karena fajar sudah tiba.' Tetapi Yakub dengan terengah-engah menjawab, 'Aku tidak akan melepaskan Engkau sebelum Engkau memberkati aku.'" (Kel. 32:26, FAYH)
Allen P. Ross mengatakan tentang Yakub/Israel, "To be successful with God meant that he had to be crippled in his own self-sufficiency" (Untuk menjadi berhasil bersama Tuhan, maka ia harus dilumpuhkan dari melakukan segala sesuatu hanya dengan kesanggupannya sendiri).
Ada juga orang-orang yang mungkin cuma senang berdoa, tanpa melakukan apa pun.
Yang manakah kita? Ataukah kita secara seimbang melakukan ketiganya? Mesti seimbang, berpikir, bergumul, terutama berdoa dan jangan lupa bertindak apa yang perlu.
"Salam dari Epafras. Ia berasal dari antara kalian juga. Ia seorang pekerja Kristus, dan selalu mendoakan kalian dengan sungguh-sungguh. Ia memohon kepada Allah supaya kalian semakin percaya, semakin mengenal kemauan Allah dan semakin taat kepada-Nya." (Kol. 4:12, BSD)
"Those times when you don't feel like working. You're too tired. You don't want to push yourself, but you do it anyway. That is actually the Dream." ―Kobe Bryant
(FG)