Irena Sendler lahir di Otwock, Polandia pada 15 Februari 1910. Wanita ini memiliki hati yang condong ingin menolong.
Dia bersama sejumlah temannya, Zofia & Wanda mendirikan organisasi Zegota pada 1942 yang berupaya menolong menyelamatkan ribuan anak Yahudi di Polandia pada PD II dengan cara membuat mereka diadopsi keluarga-keluarga non-Yahudi, memalsukan dokumen mereka agar identitas tidak ketahuan, serta menitipkan mereka di biara-biara supaya selamat dari pemusnahan massal Nazi.
Zofia & Wanda meminta Irena menangani pertolongan untuk anak-anak. Dia berkata, "Saya tak mau buang banyak waktu memikirkan risikonya, hati saya tahu saya harus berada di sana & memberi pertolongan."
Cukup sedih pemandangannya ketika Irena membujuk para orangtua membiarkan anak-anaknya diselundupkan. Meski anak-anak itu tak terjamin selamat, setidaknya ada secercah harapan.
Pada 20 Oktober 1943, Nazi menangkap & memenjarakan Irena. Dia disiksa guna membocorkan informasi. Sekalipun beberapa tulang kakinya retak, dia menolak, dan akhirnya dijatuhi hukuman mati! Namun seorang teman menyuap para penjaga sehingga Irena dapat lolos.
Irena tak trauma dan terus menyelamatkan anak-anak Yahudi.
Polandia menganugerahnya Order of the White Eagle, penghargaan tertinggi bagi warga maupun prajurit negara itu. Pada 2009, Irena tak kuasa menahan air mata ketika bertemu sejumlah anak yang diselamatkannya yang telah menjadi dewasa.
Bagaimana dengan kita? Apakah telah melaksanakan Amanat Agung, menyelamatkan & membawa jiwa-jiwa pada Tuhan Yesus, apa pun risikonya?
"Tidak seorang pun menyalakan pelita dan meletakkannya di tempat yang tersembunyi atau menutupnya dengan ember air. Sebaliknya, ia akan meletakkannya di tempat pelita sehingga orang-orang yang masuk dapat melihat cahayanya." (Lukas 11:33, AMD)
"He who changes one person, changes the world entire." (Irena Sendler)