Ketika Yesus melihat Zakheus naik ke sebuah pohon ara demi bisa melihat-Nya, maka Dia pun berkata bahwa--bukan akan, melainkan—harus singgah ke rumahnya.
"Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: 'Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.'" (Luk. 19:5)
Meski ada versi yang menyatakan 'akan', namun Dia terkadang menyatakan bahwa harus melakukan sesuatu.
Kehadiran-Nya pun mengubahkan & memulihkan seseorang yang dijumpai-Nya. Seperti halnya Zakheus, yang sudah menjadi sangat kaya dari secara licik mengumpulkan pajak, akhirnya bertobat dari dosanya. "Kemudian di rumahnya, Zakheus berdiri dan berkata kepada Yesus, 'Tuhan, separuh dari harta saya akan saya sedekahkan kepada orang miskin; dan siapa saja yang pernah saya tipu, akan saya bayar kembali kepadanya empat kali lipat!'" (Luk. 19:8, BIS)
Sebelumnya pun, ketika Zakheus turun dari pohon ara tersebut, ia mau menerima Yesus dengan sukacita! Bagaimana dengan kita yang sekiranya sudah turun dari sebuah jabatan ataupun lainnya, masihkah mau menyambut Dia dan hadirat-Nya dengan penuh sukacita, ataukah malah bersikap sungut-sungut serta tidak terima?
"Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: 'Ia menumpang di rumah orang berdosa.'" (Luk. 19:6-7)
Pertemuan antara Yesus dengan Zakheus menandakan Dia terus-menerus berusaha menyelamatkan jiwa yang terhilang, bahkan beberapa hari sebelum penyaliban-Nya! Sebab itulah tujuan kedatangan-Nya. Perhatian-Nya pada Zakheus memberi teladan bagi kita untuk memberitakan Injil keselamatan kepada banyak orang, sekalipun yang tertolak, sebab sebenarnya kita dulu pun terhilang. Dan kalau Yesus saja terus-menerus berusaha mencari, menyelamatkan yang hilang, bagaimana dengan kita sekarang?
Pastikan kembali, bahwa Yesus harus tinggal dan menetap (stay, abide, be a guest) di dalam hati serta hidup kita.