Mungkin kita pernah entah secara sengaja maupun tidak, membeli suatu barang yang ternyata palsu. Misalnya dompet, jam tangan, ataupun sepatu yang palsu daripada merek yang aslinya.
Tetapi, sekalipun mungkin kita pernah mengalaminya, semoga kita tidaklah juga menjadi pribadi yang memiliki kepalsuan ataupun munafik serta penuh kepura-puraan.
Kita dapat meniru teladan salah satu murid Tuhan Yesus yang dipuji oleh-Nya, Natanael, karena merupakan seorang yang tanpa kepalsuan, melainkan apa adanya. Apa yang tampak di luar, demikianlah juga di dalam dirinya.
Yohanes 1:47, "Kata Filipus kepadanya: 'Mari dan lihatlah!' Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: 'Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!'"
YESUS melihat Natanael yang datang kepada-Nya dan Dia berkata mengenainya, "Lihatlah, seorang Israel sejati, yang di dalamnya tidak ada tipu daya!" (MILT)
When Jesus saw Nathaniel approaching, he said about Nathaniel, "Here is an example of a good Israelite! He never deceives anyone!" (DEIBLER)
Tuhan mengetahui isi hati dan pikiran Natanael, demikian juga terhadap kita.
Tuhan Yesus memujinya bukan untuk sekadar menyanjungnya, atau membuatnya merasa diri baik, bijak, ataupun bangga, melainkan memastikan ketulusannya itu sungguh-sungguh. Sebab, Natanael pernah mengajukan sebuah keberatan (Yoh. 1:46), tetapi Tuhan Yesus memahaminya, dan tidak menegur atau menjawab dia dengan pedas atas hal itu karena Ia tahu bahwa hatinya lurus.
Ia memujinya karena kejujurannya, terlepas dari kelemahannya. Bukan tanpa kesalahan ataupun kekurangan, melainkan tanpa kepalsuan. Meski mungkin saja Natanael, maupun juga kita, pernah berbuat salah, tetapi ia tidak berjiwa penipu ataupun palsu, tidak ingin meninggalkan Allah ataupun menyimpan dosa, berbeda dari orang fasik, para ahli Taurat dan orang Farisi yang dicela oleh-Nya (Mat. 23:27, Mat. 6:2, 5).
Bagaimana dengan kita masing-masing saat ini, masihkah ada kepalsuan, ataupun kecondongan untuk menipu, dan menjadi seseorang yang munafik, tidak apa adanya, entah terhadap orang lain, terutama kepada Allah yang mengetahui apa pun yang tersembunyi serta akan menyingkapkan segala sesuatu?
Matius 5:37, "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat."
Katakan saja 'Ya' atau 'Tidak'. Itu sudah cukup. Meneguhkan janji dengan sumpah menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. (FAYH)
Just say 'yes' and 'no.' When you manipulate words to get your own way, you go wrong. (MSG)
Mazmur 32:2, "Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!"
Berbahagialah orang yang kejahatannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak suka menipu. (BIS)
Betapa bahagianya orang bila TUHAN mengatakan mereka tidak bersalah, bila mereka tidak menyembunyikan dosanya. (VMD)
~ FG