Ps. Mil Budiyanto pernah membagikan sesuatu yang sederhana, namun mungkin tidak banyak orang yang melakukannya, yakni prinsip memulai saja dahulu. Terkadang memang sulit ataupun berat untuk melakukan sesuatu yang baru, tetapi tidak perlu memikirkannya berlama-lama, selain melangkah saja.
Ketika pertama kali hendak melakukan lari maraton juga saya hampir tidak bisa tidur di malam harinya, sebab merasa takut apabila tidak berhasil menyelesaikannya ataupun alasan-alasan lain yang ada dalam pikiran. Namun, saya tetap melakukannya dan ternyata bisa. Semua karena langkah pertama dan mulai saja.
Beliau yang juga gemar berlari maraton menyampaikan bahwa akan selalu saja alasan untuk kita tidak memulai. Dan segala sesuatu yang besar mesti dimulai dari hal yang kecil ataupun sederhana.
Sepuluh ribu langkah dimulai dari satu langkah.
Beliau pun mengingatkan tentang Petrus yang mengalami mukjizat berjalan di atas air, perlu satu langkah pertama untuk keluar dari perahu. Meski ia sempat hampir tenggelam karena melihat angin kencang dan gelombang yang besar—alih-alih memandang pada Yesus saja yang tetap berada di atas air—namun Petrus berani mengambil langkah pertama untuk keluar dari perahu itu, serta berjalan di atas air menuju Yesus. Tujuannya berjalan di atas air bukan untuk bersenang-senang atau merasa diri lebih baik daripada yang lain, melainkan untuk datang kepada-Nya.
Matius 14:28, "Lalu kata Petrus kepada-Nya, 'Tuhan, kalau itu sungguh-sungguh Engkau, suruhlah saya datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air!'"
Peter, suddenly bold, said, "Master, if it's really you, call me to come to you on the water." (MSG)
Jika kita yang menjadi Petrus waktu itu, ataupun murid-murid yang lain di perahu, beranikah kita mengambil langkah pertama, dan berjalan di atas air, keluar dari perahu? Untuk meninggalkan perahu yang adalah tempat aman, lalu mengabaikan gelombang yang besar, dibutuhkan penyerahan diri pada Tuhan Yesus. Demikian juga kita apabila hendak memulai ataupun menjalani sesuatu yang baru.
Nah, bagaimana dengan kita hari-hari ini? Adakah sesuatu yang perlu kita mulai saja dulu? Terutama, terhadap apa pun yang Allah ingin kerjakan dalam hidup kita, dan mengejar hal-hal rohani bersama-Nya, langkah pertama itu sangat penting dan berarti.
Mungkin ada perasaan takut, entah karena penilaian orang lain, ataupun alasan-alasan lainnya yang disodorkan dalam pikiran kita, namun keberanian bukanlah ketiadaan merasa gentar, melainkan tetap berjalan menghadapi dan melakukannya meski di tengah rasa yang dapat menyergap secara tiba-tiba tersebut.
~ FG