Universitas Harvard, sebagai kampus pertama ataupun yang tertua—dimulai dan didirikan sekitar pada 1636—di dunia, pada awalnya memilih motto Veritas Christo et Ecclesiae atau kebenaran demi Kristus dan gereja. Lambang maupun simbol awal lembaga tersebut pun menggambarkan tiga buku dengan salah satunya ada yang menghadap ke bawah untuk mengartikan keterbatasan pengetahuan manusia.
Namun, sering perkembangan zaman maupun mungkin juga pengaruh dari dunia—dan bukannya sebaliknya secara konsisten memberi pengaruh ataupun dampak bagi dunia—universitas tersebut melakukan sejumlah perubahan, termasuk di antaranya buku yang sebelumnya menghadap ke bawah tersebut menjadi ke atas untuk mewakili kapasitas pemikiran manusia yang menurut pusat pendidikan itu tak terbatas.
Bahkan, motto yang tadinya menghormati Kristus serta gereja, telah berubah sekadar menjadi Veritas atau kebenaran, entah apa pun tujuannya.
Bagaimana dengan Saudara dan saya sendiri, apakah membiarkan semata-mata kita terus-menerus dipengaruhi oleh dunia ini, ataukah kita yang mempengaruhi dengan kebenaran dan teladan Tuhan Yesus melalui apa pun yang kita kerjakan serta lakukan?
Sudah lupakah kita bahwa hikmat yang sejati itu berasal dari Allah, dan bukannya dari dunia?
1 Korintus 3:19 (FAYH), "Sebab hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Seperti tertulis dalam Kitab Ayub: Allah membiarkan manusia terjerat oleh kepandaiannya sendiri; manusia terantuk pada 'hikmat'-nya sendiri, lalu jatuh."
Be God's fool--that's the path to true wisdom. What the world calls smart, God calls stupid. It's written in Scripture, He exposes the chicanery of the chic. (MSG)
You should do that because things that unbelievers consider to be wise, God considers to be foolish. We can learn from the Scriptures what God says about that: Those who think that they are wise, he messes up their plans by the mistakes they make! (DEIBLER)
1 Korintus 3:18 (FAYH), "Janganlah terus-menerus menipu diri sendiri. Kalau Saudara menganggap diri pandai menurut ukuran dunia, lebih baik Saudara membuang anggapan semacam itu dan menjadi orang bodoh, daripada Saudara tidak memperoleh hikmat sejati dari surga."
Don't fool yourself. Don't think that you can be wise merely by being up-to-date with the times. (MSG)
Kiranya, kita senantiasa memilih dan tetap menggenggam erat pengharapan maupun kerinduan kita untuk terus bertumbuh di dalam pengenalan serta pemahaman kita terhadap jalan-jalan-Nya saja.
1 Korintus 1:27 (BSD), "Allah memang sengaja memilih yang dianggap bodoh oleh manusia, supaya orang yang pandai dipermalukan. Dan Ia memilih yang dianggap tidak kuat oleh manusia, supaya orang yang kuat dipermalukan."
Dengan sengaja Allah menggunakan apa yang oleh dunia dianggap bodoh serta tidak berarti untuk mempermalukan orang yang oleh dunia dianggap bijaksana dan agung. (FAYH)
Roma 12:2 (VMD), "Jangan mengubah dirimu menjadi seperti orang di dunia ini, tetapi biarlah Allah mengubah bagian dalam dirimu dengan cara berpikir yang baru. Jadi, kamu akan mampu memutuskan dan menerima yang dikehendaki Allah bagimu. Kamu akan dapat mengerti yang baik, dan yang menyenangkan bagi-Nya, dan yang sempurna."
Jangan menjadi sama dengan dunia ini, tetapi berubahlah dengan pembaruan pikiranmu supaya kamu dapat menguji dan membedakan, manakah keinginan Allah, apa yang baik, yang menyenangkan Allah, dan yang sempurna. (AMD)
Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, melainkan jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru dalam segala perbuatan dan pikiran, niscaya Saudara akan mengerti dari pengalaman sendiri bahwa jalan-jalan Allah itu sempurna dan sungguh-sungguh memuaskan Saudara. (FAYH)
1 Yohanes 2:16 (TSI), "Karena semua yang berasal dari dunia ini menjauhkan kita dari Allah. Sifat-sifat duniawi adalah hawa nafsu badani, keinginan untuk memiliki apa yang kita lihat, dan kesombongan atas apa yang kita miliki. Ketiga sifat itu bukan berasal dari Allah, melainkan dari dunia ini."
Inilah yang ada di dunia: hawa nafsu kedagingan, keinginan untuk melihat hal-hal yang dianggap indah, dan membanggakan diri atas apa yang dimiliki dan apa yang telah dilakukan. Semua itu asalnya bukan dari Bapa, melainkan dari dunia. (AMD)
For all that is in the world--the lust of the flesh [craving for sensual gratification] and the lust of the eyes [greedy longings of the mind] and the pride of life [assurance in one's own resources or in the stability of earthly things]--these do not come from the Father but are from the world [itself]. (AMP)
~ FG