Ibrani 12:14, "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan."
Mengapa kita harus mengejar kekudusan? Apa artinya?
Mungkin kita yang lahir di era 80-an pernah mengalami masa-masa remaja yang mengejar layang-layang putus. Setidaknya, saya beberapa kali melakukannya. Kita begitu berusaha serta berfokus mengejarnya sampai mendapatkannya sebelum orang lain.
Atau kita pun yang menyukai olahraga lari mungkin mengetahui rasanya ketika berhasil melampaui peserta lain setelah mengejarnya dalam perlombaan.
Mengejar berarti merupakan sebuah kata kerja, ada tindakan, usaha, serta tenaga yang kita lakukan. Kita berusaha dengan sungguh-sungguh melakukannya.
Berusahalah hidup damai dengan semua orang. Dan jagalah kesucian hidupmu. Karena orang yang tidak berusaha hidup suci tidak mungkin akan bertemu TUHAN. ~ Ibr. 12:14 (TSI)
Jauhi segala pertengkaran dan berusahalah menjalani hidup yang bersih dan suci, sebab orang yang tidak suci tidak akan melihat Tuhan. (FAYH)
Berusahalah hidup dalam damai dengan semua orang. Dan berusahalah hidup bebas dari dosa. Jika hidup seseorang tidak kudus, ia tidak akan melihat Tuhan. (BSD)
Walaupun Allah menguduskan kita, namun Ia mengingatkan kita juga untuk mengejar, mengusahakan, menjaga kekudusan. Itulah bagian kita.
Seorang pengarang, John Ruskin, pernah mengatakan, "Quality is never an accident. It is always the result of intelligent effort," atau artinya kualitas bukanlah sebuah kebetulan, melainkan ada usaha yang dilakukan untuk mencapainya. Bukankah kekudusan, kesucian merupakan kualitas kerohanian yang sangat berharga serta menyenangkan hati Tuhan?
Yakobus 1:21 (FAYH), "Sebab itu, hilangkanlah segala sesuatu yang tidak benar dalam kehidupan Saudara, baik lahir maupun batin. Dengan penuh kerendahan hati bergembiralah atas berita menakjubkan yang telah kita terima, karena sementara tumbuh di dalam hati kita, berita itu dapat menyelamatkan jiwa kita."
Karena itu, buanglah semua kebiasaan yang buruk dan berhentilah berbuat jahat. Allah sudah menyampaikan pesan-Nya kepadamu. Ia juga sudah membuat kalian memahami pesan itu dengan baik. Ikutilah pesan itu, karena pesan itu dapat menyelamatkan hidupmu. (BSD)
So throw all spoiled virtue and cancerous evil in the garbage. In simple humility, let our gardener, God, landscape you with the Word, making a salvation-garden of your life. (MSG)
~ FG