Mengapa kita sepertinya senang membicarakan tentang orang lain, apalagi membahas serta mencari-cari kesalahannya? Mungkin kita juga mengetahui istilah gibah yang artinya membicarakan dan bergunjing tentang keburukan ataupun aib orang lain di belakangnya.
Bayangkan, seandainya kita yang menjadi seseorang yang dibicarakan tersebut, serta kesalahan-kesalahan kita dicari-cari. Tentu kurang menyenangkan mendengarnya, bukan? Bagian kita ialah mendoakan orang lain.
Walau bukan berarti tidak perlu menegur ataupun mengoreksi seseorang yang melakukan kesalahan, tetapi sebaiknya kita belajar berhenti membicarakan kesalahan-kesalahan orang lain. Sebab, mungkin kita sendiri tidak lepas dari kesalahan yang sama.
Lukas 6:42 (FAYH), "Bagaimana mungkin kalian berkata kepadanya, 'Sahabat, baiklah saya tolong mengeluarkan selumbar itu dari matamu,' sedangkan kalian sendiri tidak dapat melihat karena ada balok dalam mata kalian? Hai orang munafik! Buang dahulu balok itu, barulah ada kemungkinan kalian dapat menolong teman kalian!"
Do you have the nerve to say, 'Let me wash your face for you,' when your own face is distorted by contempt? It's this I-know-better-than-you mentality again, playing a holier-than-thou part instead of just living your own part. Wipe that ugly sneer off your own face and you might be fit to offer a washcloth to your neighbor. (MSG)
You should not say, 'Friend, let me take out that speck in your eye!' when you do not notice the log in your own eye!/Why do you say, 'Friend, let me take out that speck in your eye!' when you do not notice the log in your own eye? If you do that, you are a hypocrite! You should first stop committing your own sins. That will be like removing the plank from your own eye. Then, as a result, you will have the spiritual insight you need to help others get rid of the faults that are like specks in their eyes. (DEIBLER)
2 Petrus 1:9 (TSI), "Tetapi kalau kamu tidak berusaha melakukan semua itu, berarti kamu tidak mampu melihat hal-hal rohani. Orang seperti itu lupa bahwa sebenarnya dosa-dosanya yang lama sudah dibersihkan ketika dia percaya kepada Kristus."
Tetapi siapa pun yang tidak menambahkan hal-hal di atas kepada imannya, betul-betul buta atau sekurang-kurangnya kabur penglihatannya. Ia sudah lupa bahwa Allah telah membebaskan dia dari hidup lama yang penuh dosa, supaya sekarang ia dapat menjalani hidup yang baik bagi Tuhan. (FAYH)
~ FG