Seorang anak muda pernah mengalami rasa malu yang sangat besar, baik ketika di sekolah maupun gereja. Sering kali ia minder, serta takut-takut apabila diminta untuk maju berbicara di depan, ataupun berdoa. Mungkin kita juga pernah mengalami hal yang sama sewaktu remaja.
Pernah, suatu ketika, ia mendapat giliran berdoa di gereja, dan dengan suara kerasnya, ia salah-salah mengucapkan doanya maupun saat menyebutkan ayat-ayat firman Tuhan. Sehingga, karena merasa sangat malunya, sekaligus takut ditegur ataupun ditertawakan, maka sebelum ibadah usai ia mencoba menyelinap keluar dari pintu belakang gereja.
Dengan perasaan sedih, ia memutuskan sejak saat itu untuk tidak akan mau lagi berbicara di depan umum, ataupun menaikkan doa.
Namun, ketika hampir sampai di pintu keluar, seorang kakek yang mengenalnya memanggilnya serta memberhentikannya sejenak untuk mengajaknya berbicara, "Anak muda, saya hanya ingin supaya kamu tahu, bahwa apa pun yang kamu kerjakan bagi Tuhan, saya akan tetap mendukungmu 1.000 persen!" Mendengar kata-kata tersebut, semangatnya mulai menyala kembali, dan membatalkan rencananya tidak mau bicara lagi di depan umum.
Bertahun-tahun berikutnya, pemuda yang dahulu sangat pemalu tersebut, menjadi seorang penulis serta pembicara kelas internasional yang berbicara dengan penuh percaya diri. Dia adalah Larry Crabb.
Betapa pentingnya kata-kata yang mendorong dan menyemangati. Mungkin kita tidak pernah ataupun jarang menerima, bahkan melakukannya. Tetapi, hari ini kita diingatkan untuk memberikan kata-kata pendorong maupun penyemangat bagi orang lain, bahkan bisa saja bagi diri sendiri. Sebab, kita juga tidak akan pernah tahu hasil dari kata-kata pendorong maupun penyemangat tersebut, seperti halnya yang dialami oleh Larry Crabb di atas.
Kolose 4:6 (MILT), "Biarlah perkataanmu selalu ada dalam anugerah, bagaikan dibumbui oleh garam, supaya kamu tahu bagaimana seharusnya memberi jawab kepada setiap orang."
Hendaklah pembicaraanmu ramah dan tidak tawar. Berbicaralah kepada semua orang dengan cara yang terbaik. (KSKK)
Be gracious in your speech. The goal is to bring out the best in others in a conversation, not put them down, not cut them out. (MSG)
Amsal 25:11 (BIS), "Pendapat yang diutarakan dengan tepat pada waktunya seperti buah emas di dalam pinggan perak."
Nasihat yang tepat pada waktu yang tepat sungguh indah dan berharga, bagaikan hiasan apel dari emas yang berkilauan di atas piring perak. (TSI)
The right word at the right time is like a custom-made piece of jewelry. (MSG)
Amsal 15:23 (TSI), "Perkataan yang tepat pada waktu yang tepat membahagiakan, baik bagi pendengar maupun bagi yang mengatakannya."
Semua orang suka memberi nasihat, dan alangkah senangnya dapat memberikan nasihat yang benar pada saat yang tepat! (FAYH)
Congenial conversation--what a pleasure! The right word at the right time--beautiful! (MSG)
"The beginning of healing is learning to depend on God." ~ Larry Crabb
~ FG