Di usianya sekitar yang ke-88 tahun, dan menjelang akhir hidupnya, John Wesley terbaring di tempat tidur, dan banyak kerabat yang menemaninya sambil menampakkan wajah yang murung, bersedih karena keadaan seseorang yang mereka kasihi itu.
Sebab, mereka tahu, bahwa John Wesley adalah periang, penuh sukacita, serta aktif semasa pelayanannya. Dan kini ia mesti terbaring di tempat tidur, tanpa bisa berbuat banyak lagi.
Namun, ia memandang mereka, sembari berkata:
"Best of all, God is with us."
... atau dengan kata lain, ia masih memegang keyakinannya teguh, bahwa hal yang terbaik dari semuanya, terlepas dari apa pun yang terjadi, ialah Tuhan senantiasa menyertai.
John Wesley percaya, bahkan di masa-masa akhir hidupnya, Allah setia, dan Ia pasti menyertai dia. Karena itulah, ia mau tetap untuk bersukacita.
Bagaimana dengan kita?
Apakah memilih bersyukur, bersukacita, dan terus berjalan dalam kehendak Tuhan, ataukah bersungut-sungut, selalu mengeluh, serta mengernyitkan muka sepanjang waktu?
Yakinlah, Allah mengawasi, memperhatikan, serta mempedulikan kita, apa pun yang sedang kita alami maupun terjadi.
Mazmur 33:18 (FAYH), "Tetapi mata TUHAN memperhatikan orang-orang yang takut akan Dia, yang berharap akan kasih-Nya yang abadi. Ia akan memelihara mereka dari kematian, bahkan pada masa-masa kelaparan."
Watch this: God's eye is on those who respect him, the ones who are looking for his love. (MSG)
Behold, the Lord's eye is upon those who fear Him [who revere and worship Him with awe], who wait for Him and hope in His mercy and loving-kindness. (AMP)
"When you were born, you were crying and everyone around you was smiling. Live your life so that when you die, you're the one who is smiling and everyone around you is crying." ~ Ralpw Waldo Emerson
~ FG