Tentara Romawi pada zaman dulu tidak akan berani maju berperang tanpa memakai zirah atau baju besi dan berantai untuk melindungi bagian tubuh mereka. Secara makna rohani, demikian pula hendaknya kita dalam menghadapi peperangan rohani.
Apalagi, Iblis senang sekali menuduh kita setiap saat yang percaya kepada Tuhan Yesus. Namun, selama kita mau hidup benar dalam Tuhan, janganlah takut menghadapinya.
Efesus 6:14 (BIS), "Hendaklah kalian siap siaga. Pakailah kesetiaan kepada Allah sebagai ikat pinggang, dan ketulusan sebagai baju besimu."
Karena itu, bersiap-siaplah untuk berperang. Pakailah perlengkapan perang yang berikut ini: Kesetiaan kepada Allah hendaknya menjadi ikat pinggangmu. Melakukan kehendak Allah hendaknya menjadi baju besimu. (BSD)
Stand therefore [hold your ground], having tightened the belt of truth around your loins and having put on the breastplate of integrity and of moral rectitude and right standing with God. (AMP)
Wahyu 12:10 TSI (2014), "Kemudian saya mendengar suara surgawi yang sangat keras berseru, 'Sekarang sudah tiba saatnya Allah menggunakan kuasa-Nya! Allah akan mendirikan kerajaan-Nya secara nyata dan Kristus akan memerintah sebagai Raja bersama Dia! Kemenangan-Nya akan terlihat dalam diri setiap umat-Nya yang sudah Dia selamatkan! Karena iblis, yang selalu menuduh saudara-saudari seiman kita siang dan malam di hadapan Allah, sudah dilemparkan keluar dari surga.'"
Kemudian saya mendengar suatu suara yang nyaring melintasi langit, "Akhirnya tibalah keselamatan yang dari Allah, kekuasaan, serta pemerintahan-Nya, dan wewenang Kristus-Nya; karena Penuduh saudara-saudara kita sudah dilemparkan dari surga ke bumi -- ia menuduh mereka siang malam di hadapan Allah kita." (FAYH)
Then I heard someone in heaven shout loudly, saying, "Now our God has saved his people by his power, and he rules all people! Now his Messiah, who is the supreme ruler whom God appointed, has authority to rule all people, because our God has thrown out of heaven the one who accuses our fellow believers! The dragon is the one who accuses them day and night before our God, saying that they have sinned and that God ought punish them." (DEIBLER)
Walaupun tak ada dari kita yang tak pernah melakukan kesalahan, namun selama kita masih mau untuk memiliki hati yang berubah serta hidup dalam pertobatan, kita dapat menjadi pemenang. Seperti halnya Daud, sekalipun seorang raja, ia pernah berbuat salah. Pdt. Samuel Porter Jones pernah berkata,"David was a great sinner, but he was a first-class repenter," atau raja Daud memang merupakan seorang pendosa besar juga, tetapi ia adalah petobat yang sejati.
Jangan sampai kita selalu merasa gagal, kalah, dan tertunduk malu, hanya karena tuduhan ataupun dakwaan, dan intimidasi Iblis.
1 Tesalonika 5:8 (TSI), "Namun karena kita adalah anak-anak terang, hendaklah kita menguasai diri. Kita sedang berperang melawan iblis. Jadi pakailah perlengkapan senjata rohani yang ada pada kita: Keyakinan kita kepada Yesus serta kasih kepada saudara-saudari seiman ibarat baju besi yang melindungi hati kita. Dan keyakinan bahwa kita pasti diselamatkan ibarat topi perang yang melindungi pikiran kita."
Tapi, kita adalah orang-orang yang hidup dalam terang di siang hari, karena itu kita harus berpikir dengan terang. Kita harus memakai perlengkapan perang dari Allah. Baju besi kita ialah percaya kepada Tuhan dan mengasihi orang-orang. Topi baja kita ialah harapan bahwa kita akan diselamatkan oleh Allah. (BSD)
But we believers are people who should do what is right, so we must be self-controlled, as people in the daytime are usually not drunk and are able to control what they do. As Roman soldiers protect themselves by putting on breastplates and helmets, we believers must protect ourselves by continuing to trust and love the Lord Jesus and by continuing to confidently expect that he will save us from God's punishing us at the time when he will punish other people. (DEIBLER)
~ FG