Ps. Steven Furtick pernah mengingatkan tentang perbedaan mencolok antara menyerah begitu saja terhadap dosa, dengan mengalami tersandung dalam dosa. Kita dapat saja "terpeleset" melakukan apa yang salah, tetapi jika kita menyerah begitu saja pada godaan, itu namanya secara sadar memilih, dengan kata lain menyerahkan diri, untuk melakukan apa yang salah.
Seperti halnya seekor lembu yang mau dibawa begitu saja ke tempat pejagalan.
Amsal 7:22 (VMD), "Dia mengikutinya seperti lembu jantan dibawa ke pejagalan, dan seperti rusa masuk dalam jerat."
Suddenly he [yields and] follows her reluctantly like an ox moving to the slaughter, like one in fetters going to the correction [to be given] to a fool or {like a dog enticed by food to the muzzle}. (AMP)
Paulus pun pernah mengingatkan, jangan sampai seperti yang orang-orang yang selalu hidup secara duniawi atau mengikuti hawa nafsunya, tidak sungguh-sungguh mau percaya ataupun mengenal pribadi Allah.
Efesus 4:17-19, "Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
Karena itu, izinkan saya mengatakan hal ini demi Tuhan: Janganlah hidup seperti orang yang sesat, sebab mata mereka dibutakan dan pikiran mereka dikacaukan. Hati mereka tertutup dan sama sekali gelap. Mereka jauh dari kehidupan Allah karena telah menutup hati terhadap Dia dan tidak memahami jalan-Nya. Mereka tidak lagi menghiraukan mana yang benar dan mana yang salah, dan mereka telah menyerahkan diri kepada jalan yang cemar. Mereka merajalela karena didorong oleh hawa nafsu dan pikiran yang jahat. (FAYH)
So I tell you and encourage you in the Lord's name not to live any longer like other people in the world. Their minds are set on worthless things. They can't understand because they are in the dark. They are excluded from the life that God approves of because of their ignorance and stubbornness. Since they no longer have any sense of shame, they have become promiscuous. They practice every kind of sexual perversion with a constant desire for more. (GWV)
Bagaimana dengan keadaan rohani kita hari-hari? Masih seringkah menyerah begitu saja terhadap dosa? Ataukah mau berjuang dan tetap kuat dalam iman?
Kasih karunia serta pertolongan Allah memampukan kita untuk menghadapi segala sesuatu yang sekiranya Ia izinkan terjadi di sepanjang hidup kita.
Matthew Henry berkata, "Orang benar mungkin saja terjerembab dalam sebuah kesalahan, tetapi anugerah Allah akan memulihkannya melalui pertobatan, sehingga ia tidak akan sampai tergeletak. Meskipun ia bisa saja kehilangan sukacita keselamatan dari Allah untuk sementara waktu, sukacita itu akan dikembalikan kepada-Nya, sebab Allah akan menopangnya dengan tangan-Nya, menopangnya dengan Roh-Nya yang bebas. Akar akan tetap hidup sekalipun daun layu, dan musim semi akan datang setelah musim dingin berlalu."
Efesus 4:21-24 (FAYH), "Jika Saudara sungguh-sungguh telah mendengar suara-Nya dan telah belajar dari Dia mengenai kebenaran-kebenaran tentang diri-Nya, maka buanglah sifat lama yang jahat itu, yang menjadi sekutu Saudara dalam melakukan hal-hal yang jahat, yang sama sekali busuk, penuh dengan hawa nafsu dan tipu daya. Sekarang semua sikap dan pikiran Saudara harus selalu menjadi makin baik. Ya, Saudara harus menjadi manusia baru, yang baik dan kudus. Kenakanlah sifat yang baru itu."
Assuming that you have really heard Him {and} been taught by Him, as [all] Truth is in Jesus [embodied and personified in Him], Strip yourselves of your former nature [put off and discard your old unrenewed self] which characterized your previous manner of life and becomes corrupt through lusts {and} desires that spring from delusion; And be constantly renewed in the spirit of your mind [having a fresh mental and spiritual attitude], And put on the new nature (the regenerate self) created in God's image, [Godlike] in true righteousness and holiness. (AMP)
I am sure that you heard the message about Christ, and because you are people who have a close relationship with him, you were taught {others taught you} the true way to live that Jesus showed us. You were taught {They taught you} that you must put aside your evil nature; that is, that you must not behave like you formerly did. Your evil desires deceived you, making you want to do evil things and causing you to think that doing that was good for you, and that was destroying you spiritually. Others taught you that instead, you must let God's Spirit change the way you think, and that you must start being the new persons that God made you to become. That is, your behavior must be righteous and truly/genuinely devout. (DEIBLER)
Mazmur 37:23-24 (FAYH), "Langkah orang-orang baik dibimbing oleh TUHAN. Ia senang dengan setiap langkah mereka. Apabila mereka jatuh, maka kejatuhan mereka tidak parah karena tangan TUHAN menopang mereka."
TUHAN menuntun kita bagaimana seharusnya kita hidup dan Dia senang apabila Dia melihat orang hidup seperti itu. Jika mereka tersandung, mereka tidak akan jatuh, sebab TUHAN menangkapnya dan menguatkannya. (VMD)
The steps of a [good] man are directed {and} established by the Lord when He delights in his way [and He busies Himself with his every step]. Though he falls, he shall not be utterly cast down, for the Lord grasps his hand in support and upholds him. (AMP)
~ FG