Kita pernah membaca tentang 3 jenis kehidupan yang diberikan dan dijanjikan oleh Tuhan Yesus ketika kita mempercayai Dia sepenuhnya sebagai Tuhan serta Juruselamat pribadi kita.
Nah, kali ini, kita akan juga melihat tiga contoh atau teladan pribadi yang menerima Dia sebagai Tuhannya, dan mengalami perubahan maupun pembaruan hidup oleh karena-Nya.
Sebelum mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus, ia merupakan seorang petugas pajak, yang mungkin kerap memeras orang-orang lain. Namun, setelah dengan sukacita menerima Dia, ia mau mengakui dosa-dosanya, bahkan berbuat baik sebagai ganti perbuatan jahatnya. Pertanyaan bagi kita sekarang, masihkah kita menerima dan menyambut Dia dengan sukacita?
Lukas 19:6, "Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita."
Cepat-cepat Zakheus turun dan membawa Yesus ke rumahnya dengan girang hati. (FAYH)
Zacchaeus scrambled out of the tree, hardly believing his good luck, delighted to take Jesus home with him. (MSG)
Kita tahu, ia mantan penganiaya jemaat Tuhan Yesus, yang senang mengancam dan membinasakan murid-murid-Nya. Namun, kala mengalami perjumpaan ilahi dengan-Nya ketika dalam perjalanan ke Damsyik untuk menganiaya serta menangkapi jemaat, Saulus bertobat, menjadi alat Tuhan, dan mengabarkan tentang Tuhan Yesus kepada bangsa-bangsa. Pertanyaannya bagi kita, masihkah kita mau menjadi alat serta perpanjangan tangan Tuhan?
Roma 8:28 (BSD), "Kita mengasihi Allah dan sudah dipanggil untuk melakukan kehendak-Nya. Allah mengatur segala sesuatu dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, apa yang terjadi di dalam kehidupan kita menghasilkan hal-hal yang baik."
Dan kita tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri kita adalah untuk kebaikan kita, jika kita mengasihi Allah dan menyesuaikan diri dengan rencana-rencana-Nya. (FAYH)
We are assured and know that [God being a partner in their labor] all things work together and are [fitting into a plan] for good to and for those who love God and are called according to [His] design and purpose. (AMP)
Dia adalah perempuan yang pernah kerasukan setan, bahkan tujuh roh jahat, tetapi kemudian menjadi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, serta yang pertama kali melihat Tuhan Yesus bangkit kembali dari kematian (Yoh. 20:11-18). Pertanyaan bagi kita, mungkin kita tidak kerasukan si jahat, tetapi apakah kita masih mengalami keterikatan terhadap dosa-dosa tertentu saat ini? Dan setelah dibebaskan oleh Tuhan serta mengalami pemulihan, masihkah kita menjaga kehidupan kita supaya tetap hidup benar dan kudus di hadapan-Nya?
Matius 12:45 (VMD), "Kemudian dia pergi dan mengajak bersama dia tujuh roh yang lebih jahat daripadanya. Mereka masuk dan tinggal di sana. Akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada sebelumnya. Hal yang sama juga akan terjadi terhadap orang jahat zaman sekarang."
It then runs out and rounds up seven other spirits more evil than itself and they all move in, whooping it up. That person ends up far worse off than if he'd never gotten cleaned up in the first place. "That's what this generation is like: You may think you have cleaned out the junk from your lives and gotten ready for God, but you weren't hospitable to my kingdom message, and now all the devils are moving back in." (MSG)
~ FG