GBI PRJ (CK7)

Dalam menghadapi sesuatu yang baru, pada umumnya akan ada dua rasa yang kita alami, yaitu menyenangkan dan menegangkan. Dan memasuki tahun yang baru, kita juga akan mendapat makna yang baru.

Pada ibadah raya I, kita telah belajar tentang panen baru, bukan panen yang palsu, terutama pada 2025 ini, Tahun Penuaian atau The Year of Harvest. Tuhan ingin kita supaya bertumbuh, berbuah, bahkan berbuah banyak, bukannya malah menjadi “bonyok” ataupun menuai ilalang. Jika kita diberkati oleh-Nya serta banyak berbuah, janganlah lupa untuk menjadi berkat bagi orang lain, dan mulai melayani Dia di dalam pelayanan ataupun gereja. 

Kita diingatkan, prinsip tabur tuai membuktikan bahwa manusia diberi kehendak bebas dan akal budi untuk memutuskan apa yang patut ditaburnya, dengan kesadaran penuh bahwa suatu hari kelak, ia akan menuai hasil dari taburannya.

Galatia 6 : 7
Jangan sesat ! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Pada ibadah raya II ini, kita akan mempelajari langkah-langkah yang perlu, dan panduan baru untuk kita lakukan di dalam Tahun Penuaian. Apa saja panduan untuk tabur tuai ? Adalah “5 S”, yaitu :

1. Sower (Penabur)
Seseorang yang sudah dewasa akan sadar bahwa ia memiliki kehendak bebas dan akal budi. Tetapi, apakah ia mau menggunakannya untuk menasihati diri agar senantiasa tidak mudah putus asa, senantiasa rendah hati, serta terus berbuah dalam Roh. Sebab, dari titik menabur sampai titik menuai itu memerlukan proses serta waktu yang panjang. Dan masa menuai bukanlah hanya untuk satu kali tuai selamanya, melainkan seharusnya berkali-kali, terutama tuaian yang baik.

* Karena itu, terimalah didikan serta peringatan-Nya. Sebab, Tuhan menghajar orang-orang yang dikasihi oleh-Nya (Ibrani 12 : 5 - 6)

* Jangan mau jadi orang bodoh [tidak tahu dan tidak mengerti kebenaran], bebal [sudah tahu, mengerti kebenaran dan kehendak-Nya, serta diajar oleh Tuhan, namun tidak melakukannya], apalagi orang-orang fasik yang tidak akan ikut masa penuaian, bahkan dipunahkan (Mazmur 92 : 6 - 8)

* Orang fasik adalah yang berhenti berlaku bijaksana ataupun berhenti berbuat baik (Mazmur 36 : 2 - 4). Jangan sampai mengalami gagal panen ataupun panen palsu, yang meski sudah menabur, membayar harga, dan lainnya, tetapi ternyata sudah membuang-buang waktu.

2. Seed (Benih yang kita tabur)
Benih yang kecil pun tahu bahwa untuk bertumbuh, maka mungkin perlu dijatuhkan ke dalam tanah yang kotor, terbungkus dalam keadaan gelap, dan berjuang untuk meraih cahaya. Jika kita belum bertumbuh ke atas, mungkin kita masih ditanam ke bawah agar berakar secara kuat. 

Yesaya 60 : 1
Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. 

3. Soil (Tanah, hati, dan wadah yang subur untuk bertumbuh)
Apakah kita memiliki tanah yang gembur ? Karena itu, jagalah hati kita, percaya, dan jangan mengandalkan pengertian kita yang terbatas, ataupun tergesa-gesa. Mengapa ? Karena kita hanya bisa melihat dalam jarak yang terjangkau setelah menabur. Jadi, jangan langsung menilai kehidupan kita sendiri ataupun orang lain saat Tuhan sedang memproses kita semua. Gunakanlah setiap pengalaman pribadi untuk mengubahkan diri sebelum menanamkan perubahan terhadap orang-orang lain. 

Amsal 3 : 5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

4. Stewardship (Pengelolaan ataupun tata kelola kehidupan : Merawat area pengaruh)
Oleh karena kita akan menuai secara besar-besaran ataupun panen raya, kita tidak bisa melakukannya sendirian, melainkan memerlukan kerja sama dengan orang lain. “If you want to walk fast, walk alone. If you want to walk far, walk together,” Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendirian, namun jika ingin berjalan jauh, berjalanlah bersama-sama.

Pengkhotbah 4 : 9 - 10, & 12
Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! … Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

Penopang dan penolong yang baik adalah membangun mezbah keluarga. “A family altar can alter a family,” mezbah keluarga dapat mengubah keluarga melalui doa, sebab doa adalah dalam otoritas Allah.

Keluarga adalah orang-orang terdekat yang sedarah, ataupun secara sambung karena pernikahan, dan bisa saja serumah. Sedangkan, kekeluargaan merupakan rasa, sistem, asas, atau dasar yang terdapat di dalamnya, dan disatukan oleh suatu tujuan yang sama, meskipun tidaklah sedarah, misalnya sebagai jemaat di dalam gereja. Karena itu, kita sangat perlu bersekutu di dalam komunitas COOL (Community of Love), bukan cuma beribadah sekali seminggu di gedung gereja. Jika ingin ikut ataupun masuk dan mendaftar di COOL yang sesuai kebutuhan ataupun dekat dengan tempat tinggal kita, dapat menghubungi pihak gereja.

1 Korintus 3 : 6 - 9 
Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

5. Season (Musim menuai panen raya)
Bagian ini ialah yang terakhir, karenanya kita semestinya melakukan poin-poin yang sebelumnya, yaitu sower, seed, soil, dan stewardship. Lakukan panduan-panduan ini secara hati-hati agar kita dapat menuai dengan sebaik-baiknya bersama-Nya.

Yohanes 4 : 35
Bukankah kamu mengatakan : Empat bulan lagi tibalah musim menuai ? Tetapi Aku berkata kepadamu : Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

Tuhan Yesus Memberkati